RAMADHAN
adalah sebuah bulan yang sangat erat dengan telinga setiap muslim,
bahkan semenjak kecil ki ta telah dikenalkan dengan Ramadhan, kita semua
mengetahui bahwa Ramadhan adalah bulan puasa, namun sangat jarang
diantara kita yang mengerti apa arti Ramadhan dan makna yang terkandung
dari kata "Ramadhan"itu sendiri.
Ramadhan secara
leksikal berarti : membakar, amat panas. Penyebutan bulan Ramadhan
-bulan ke-9 pada kalender Hijriah- sesuai dengan kondisi cuaca pada
bulan tersebut."Kita patut bangga menyaksikan semangat beribadah yang
timbul saat bulan Ramadhan tiba, namun dalam kebanggaan tersebut kita
lebih patut lagi bersedih karena fenomena yang ada adalah seakan-akan
masyarakat kita menyembah Ramadhan dan bukan menyembah Tuhannya
Ramadhan, kalau memang kita menyembah Tuhannya Ramadhan maka tidak
sepatutnyalah kita bermalas-malasan beribadah di luar bulan Ramadhan
tersebut.Ramadhan adalah sebuah kata yang terbentuk dari lima huruf, dan
setiap hurufnya memiliki makna tertentu yaitu : Ra : rahmat (rahmat
Allah), Mim : maghfirah (ampunan Allah), Dhod : Dhommanun li al jannah
(jaminan untuk menggapai surga), Alif : Amaanun min an nar (terhindar
dari neraka) Nun : Nurullahi al Azizi al Hakim al Ghofuuri ar Rahiim
(cahaya dari Allah swt yang maha kuasa dan bijaksana, maha pengampun dan
pengasih).
Saat kita telaah makna yang terkandung dalam
kata ramadhan tersebut kita akan semakin meyakini bahwa datangnya bulan
Ramadhan adalah membawa sebuah keberkahan dari Allah SWT untuk kita
sebagai hamba-Nya. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW dalam
haditsnya, Artinya : dari Abi Hurairoh RA, bahwasanya nabi Muhammad SAW
berkata saat Ramadhan telah tiba: telah datang kepada kalian bulan yang
penuh berkah, pada bulan tersebut engkau diwajibkan berpuasa dan
dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan
syaithan-syaithan di belenggu, dalam bulan tersebut ada satu malam yang
lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa yang tidak mampu
mendapatkan kebaikan bulan ramadhan tersebut maka haramlah baginya
surga. Riwayat Ahmad, an Nasa'i, dan Baihaqi.
Dari hadits di atas
terdapat kaitan yang sangat erat dengan bulan Ramadhan itu sendiri,
rahmat dan magfirah adalah dua sisi yang sangat erat bagaikan dua sisi
pada uang logam yang tak terpisahkan, disaat Allah SWT menurunkan
rahmat-Nya maka maghfirah-Nyapun turun mengiringi, demikian juga
sebaliknya. Ketika rahmat Allah SWT yang diiringi oleh maghfirah-Nya ini
telah mengalir maka jaminan mendapatkan surga dan terhindar dari neraka
telah menanti.Namun hal ini semua hanya bisa didapat ketika kita bisa
mendapatkan Nur Illahi yang maha Agung dan Bijaksana, maha Pengampun dan
Pengasih. Jadi rangkaian huruf dari kata Ramadhan ini adalah sebuah
pemaparan yang sangat jelas dalam proses perjalanan mendapatkan
kebahagiaan.
Seolah Ramadhan membisikkan makna "Rahmat dan
Magfirah Allah swt yang pasti berbuah jaminan untuk masuk surga dan
terhindar dari api neraka hanya bisa diraih dengan cara mengikuti cahaya
bimbingan dari Allah SWT. Allah SWT berfirman : Barang siapa yang tidak
diberi cahaya oleh Allah SWT tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
Alquran : an Nur 40.Dan cahaya tersebut adalah Alquran yang Cahaya
(Allah SWT) turunkan kepada Cahaya (Muhammad saw) di bulan Ramadhan yang
penuh cahaya ini."Allah SWT berfirman dalam Alquran : artinya "Wahai
orang-orang yang beriman telah datang kepada kalian petunjuk dan kami
turunkan kepada kalian cahaya (Alquran) yang memberikan penjelasan.
Alquran : an Nisa 174"Kaitan ini sangatlah jelas di paparkan oleh
Rasulullah SAW. dalam sebuah haditsnya, Beliau bersabda : artinya "
Alquran dan puasa memberikan syafaat kepada hamba yang berpuasa pada
hari kiamat, puasa berkata, wahai Tuhan, aku telah mencegahnya dari
makan dan syahwat maka jadikanlah aku syafaat baginya, dan Alquran
berkata, wahai Tuhan aku mengakibatkanya tidak tidur waktu malam maka
jadikanlah aku syafaat baginya maka keduanya menjadi syafaat.Riwayat
Ahmad, Tibrani, Hakim berkata Shohih dalam kategori imam Muslim.
Mari
kita isi Ramadhan ini dengan mencintai Alquran yang merupakan mukjizat
terbesar sepanjang zaman, di kagumi para ilmuwan, disambut gembira para
cendikiawan,, orientalis murni tunduk penuh kekaguman, diterima setiap
lapisan dan membacanya tak akan bosan, membaca, mempelajari, menelaah,
dan mengaflikasikannya adalah sebuah amal kebajikan.Dengan kecintaan ini
kita harapkan bisa meraih nilai plus dari bulan Ramadhan ini yang
dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, artinya "barang siapa
berpuasa Ramadhan disertai keimanan dan dan "ihtisaban (karena Allah dan
hanya mengharap pahala dari-Nya) maka diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu. al hadits riwayat Bukhori, Muslim, Tirmizie dan Nasa'i.Dalam
hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh, Beliau bersabda,
artinya : barang siapa "qiyam" melaksanakan Ibadah, sholat dll) dalam
bulan Ramadhan disertai keimanan dan "ihtisaban (karena Allah SWT dan
hanya mengharap pahala dari-Nya maka diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu. Al Hadits diriwayat Bukhori dan Muslim.
Shiyam dan
Qiyam menghantarkan kita menggapai nilai plus tersebut hingga kita bisa
keluar dari bulan yang penuh berkah ini dengan predikat
diampuni.Ramadhan yang penuh berkah ini bukanlah sebuah pemberian gratis
dari Allah SWT, justru sebaliknya adalah sebuah hutang yang kita pinjam
dengan jaminan yang sangat mahal, yaitu berkurangnya umur sebanyak satu
tahun.
oleh Drs KH Mudrik Qori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar