Senin, 16 Mei 2016

Pesan Sunan Drajat

Tujuh pesan Sunan Drajat :
  1. Memangun resep teyasing Sasomo (kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo (didalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
  3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita – cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
  4. Meper Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu – nafsu)
  5. Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita – cita luhur).
  6. Mulyo guno Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu)
  7. Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang wongkang kodanan(Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tau, Berilah makan kepada orang yang lapar, Berilah baju kepada orang yang tidak punya baju, serta beri perlindungan orang yang menderita)

Nasehat Imam Ali Bin Abu Thalib (dari Nahjul Balaghah)

Ucapan Imam Ali kw (karamullah wajhah = semoga Allah memuliakan wajahnya) kepada seorang laki-laki yang meminta nasihatnya :
Jangan menjadi seorang yang mengharap kebaikan akhirat tanpa beramal untuknya, dan jangan menunda-nunda tobat dengan memperpanjang angan-angan (untk bertobat).
Jangan pula menjadi orang yang berbicara tentang dunia dengan ucapan-ucapan seorang zahid yang hatinya tidak tertambat kepadanya, sedangkan dalam kenyataannya ia melakukan perbuatan orang-orang yang sangat menginginkannya. Bila diberi sebagian darinya tidak pernah ia merasa kenyang. Dan bila diberi sedikit, ia tidak merasa puas.

Ia tidak mampu mensyukuri apa yang dikaruniakan kepadanya, namun selalu menghendaki tambahan dari yang masih tersisa. Melarang orang lain melakukan dosa, tapi ia sendiri tidak berhenti melakukan dosa; dan menyuruh orang lain berbuat kebaikan, tapi ia sendiri tidak mengerjakannya. Ia – katanya- mencintai orang-orang saleh, tetapi tidak meniru amal mereka; dan membenci orang-orang yang berbuat maksiat, tetapi ia sendiri salah seorang dari mereka. Ia takut mati disebabkan banyak dosa-dosanya, tetapi tidak menahan diri darinya.
Bila jatuh sakit, ia menyesali dirinya, tetapi bila telah kembali sehat, ia merasa aman berbuat sia-sia. Ia berbangga hati bila beroleh afiat, tetapi segera berputus asa jika mendapat cobaan. Bila ditimpa musibah, ia berdoa (karena) terpaksa, tetapi bila beroleh kemakmuran, ia berpaling dengan angkuhnya.
Nafsunya mengalahkannya dalam hal yang masih diragukannya, tetapi ia tidak mampu mengalahkan nasfsunya dalam hal yang telah diyakininya (Ia yakin bahwa hidup sederhana mendatangkan kebahagiaan, dan perbuatan baik menyebabkan kemuliaan, namun tidak mampu memaksa diri melaksanakannya. Sebaliknya, iatidak sanggup menolak dorongan nafsunya bila melihat kesenangan yang ia sendiri meragukan keuntungannya.)
Ia merisaukan dosa orang lain meskipun lebih kecil daripada dosanya sendiri; dan mengharap bagi dirinya pahala yang lebih besar daripada nilai perbuatannya sendiri. Bila merasa cukup kaya, segera ia berbesar hati dan merasa sombong. Akan tetapi bila ia jatuh miskin, segera berputus asa dan merasa hina. Bermalas-malasan bila mengerjakan kebaikan, tetapi merengek melewati batas bila memohon sesuatu. Bila tergoda oleh sesuatu yang membangkitkan syahwat nafsunya, ia segera mendahulukan maksiat dan mengundurkan tobat. Dan bila bencana menimpa, hampir-hampir ia keluar dari berbagai ikatan Agamanya.
Sangat pandai memperingatkan orang lain (dari perbuatan buruk), tapi ia sendiri tidak meninggalkannya. Berlebih-lebihan dalam menasehati orang lain (dalam hal baik), tapi ia sendiri tidak mengerjakannya.
Amat banyak ucapannya, namun sedikit sekali amal baiknya. Bersaing memperebutkan sesuatu yang fana, tapi sangat mudah melepaskan yang baka. Yang benar-benar menguntungkan justru dianggapnya memberatkan, tapi yang sesungguhnya merugikan dianggapnya menguntungkan. Ia takut mati, tapi tidak segera menggunakan kesempatannya yang tinggal sedikit.
Ia lebih suka bersenagn-senang bersama orang-orang kaya daripada berzikir bersama-sama orang miskin. Selalu memenangkan dirinya atas orang lain dan tidak pernah mengalahkan dirinya sendiri demi kepentingan orang lain. Ia membimbing orang lain, tapi menyesatkan dirinya sendiri.
Maka ia pun ditaati, tapi ia sendiri selalu menentang Tuhannya. Mengambil haknya sendiri sepenuhnya, tapi ia tidak memenuhi kewajibannya. Takut kepada mkhluk, tapi tidak menghiraukan Tuhannya. Tak segan ia melawan-Nya dengan menganggu Makhluk-Nya….

Minggu, 01 Mei 2016

Konsep Menjual [asuransi jiwa]

Siklus Penjualan
dalam melakukan penjualan, ada tahapan tahapan yang harus dilalui. tahapan ini biasa disebut sebagai sklus penjualan, yg mencakup hal hal di bawah ini :

A. Perencanaan (Planning)
tahap siklus menjual diawali dgn perencanaan.. ( iya dong) seorang agen seharusnya mempunyai sebuah perencanaan yg baik untuk memulai kegiatan sehari hari, krn planning adalah jembatan dari kondisi saat ini dan kondisi yg akan dicapai di masa yg akan datang…
biasanya berdasarkan waktu, Tahunan, bulanan, mingguan, harian
HASIL selalu memerlukan perencanaan, oleh karenan itu apa yang ingin kita capai sebagai target, berapa komisi yg inginkan tahun ini HARUS dibuat perencanaan nya dulu… kalo anda karyawan bisakah demikian? berapa rencanan kenaikan gaji akhir tahun nanti? kayaknya susah ya?
oke next…
B. Mencari Prospek ( Prospecting)
Tahap ke dua adalah mencari prospek ( prospekting). prospekting adalah suatu proses mencari orang yg berkualitas utk membeli produk asuransi prudential dan akan menjadi nasabah kita.
hal yang dapat dilakukan adalah membuat daftar nama dari orang2 yang akan menjadi target kita misal membuat kelompok2 yaitu : Keluarga, tetangga, teman, hobi, organisasi dll dll
Prospekting sendiri dilakukan utk mempertahankan kelangsungan sumber individu berkualitas yang akan membeli produk asuransi jiwa. selebihnya jgn sampai kita yang di prospek bisnis lain.. hehhehe :-)

C. Pendekatan ( Approaching)

Tahap berikutnya adalah Pendekatan ( approaching), yaitu proses ketika kita berusaha utk bertemu dgn orang orang yg menjadi tarket kita. tujuannya adalah mempersiapkan pertemuan berikutnya dengan membuat janji temu terlebih dahulu
so bisa dengan telepon atau bisa dengan bbm atau dengan media2 lain yg penting bisa mendapatkan sebuah JANJI TEMU. sebaiknya dan yang paling baik adalah dgn telepon. jangan lupa kalo kita sedang ber TELPON dgn calon nasabah siapkan alat tulis bolpoin, buku agenda, kalendar.. tak lupa saat kita menelpon kondisi kita adalah sedang SEHAT, RAPIH, dan ruangan NYAMAN tidak ada suara yg mengganggu ( mesin motor, tangisan anak dll) oh iya waktu yg digunakan seefektif mungkin yg penting mendapat konfirmasi janji temunya
setelah mendapatkan janji temu kemudian kita mendatangi mereka sesuai dgn waktu yang telah ditetapkan . ingat ya.. tepat waktu lho. dan saat berkomunikasi kita juga mengarahkan ke arah penutupan penjualan asuransi atau KLOSING.. walaupun tetap kondisi senyaman mungkin thd calon nasabah..
bisa saat bertemu kita lakukan dulu Observe.. pengamatan yg bisa dipakai dalmam mengawali pembicaraan.. bisa ttg keluarga, pekerjaan, hobi, rekreasi dll dll..di cari yg paling nyaman.. kemudian Thought yaitu proses pembicaraan mulai detail dalam menyamakan persepsi apa kira2 menjadi satu pemikiran prospek.. dan kemudial Feeling mampu mengerti apa yang dirasakan prospek ( ber empati) dan dapat memberikan saran ttg solusi betapa pentingnya berasuransi baru tentukan DESIRE sehingga kita bisa mengarahkan apa yg menjadi keinginan prospek bisa kita tuangkan dalam sebuah solusi berasuransi.. yg perlu diingat kita memang menjual tapi sebenarnya bukan sebenar2 nya “menjual” tapi kita sedang membantu prospek untuk memilik sebuah asuransi yg tepat baginya..
D. Pencarian fakta ( Fact Finding)
kita harus memberikan solusi terbaik bagi prospek kita oleh sebab itu kita harus mencari fakta2 yg tersirat saat kita bertemu.. itulah kita :-) dan bisa maksimal dalam menuangkan dalam sebuah program asuransi baginya
biasanya :
Nasabah akan membeli ketika asuransi yg dibelinya memenuhi kebutuhannya.. atau
Nasabah akan membeli ketika manfaat asuransi yg dibelinya lebih besar dari uang yang dibayarkanya..
E. Presentasi
ttg hal ini perlunya seorang agen selalu upgrade skill ttg semua produk yang ada.. sehingga presentasi bisa kita lakukan dgn percaya diri.. biasanya presentasi dasar yg sempurna bisa mengalahkan puluhan jenis presentasi tpi yg diketahui namun setengah setengah…
jadi tentukan jenis presentasi dan gaya presentasi yg paling cocok dengan kita.. oh iya tentunya jam terbanglah yang menentukannya :-)
so tetep semangat bukan…. tahap ini biasanya 70 persen sdh berhasil. sisanya adalah … next
F. Menangani penundaan ( handling Objection )
jangan kecil hati…. biasanya penundaan terjadi cuma karena 4 hal yaitu :
- No Trust
- No Need
- No Money
- No hurry
yang semuanya memang harus kita sadari bersama…
no trust.. mungkin prospek baru kenal atau baru pertama kali bertemu dengan kita oleh sebab itu kitalah yg harus exsis memperkenalkan diri kita, siapa kita, prestasi kita, dan seberapa pedulinya kita dengan dia.. kalo sdh Trust niscaya penutupan penjualan akan tejadi.
No need .. mungkin saat bertemu kita mereka mmg masih belum butuh wajar.. walau pun uang ada belum tentu mereka membutuhkannya.. so tugas kitalah yg gigih utk memgberikan pengertian akan penting nya asuransi..
No Money.. Nah inilah yg sering kita temui dilapangan.. “maaf pak/bu.. saya gak punya uang… ( eitttttt) jangan salah.. kalimat itu bukan berati mereka benar2 tidak punya uang lho.. tapi mungkin uangnya sdh dibagi2 dalam perencanaan keuangan mereka.. Nah Tugas kita sebagai Perencana Keuangan yg harus membantu mereka dalam hal ini sehingga dari tidak ada uang menjadi ada uang utnuk berasuransi .. karena memang pentingnya berasuransi
No Hurry.. tentunya bagi sebagian besar orang memiliki asuransi bukan kebutuhan yang mendesak.. lho kok bisa? krn banyak diantara kita harus memenuhi kebutuhan dasar dulu seperti pangan sandang dan papan plus pendidikan anak dll dll.. nah menjadi tugas kita utk meyakinkan mereka bahwa kebutuhan ber asuransi adalah sudah menjadi bagian yg sangat mendesak karena adanya kebutuhan yg lain itu…dg berasuransi maka kebutuhan penting lainnya bisa di atasi jika suatu resiko besar terjadi pada mereka..
G. Penutupan Penjualan ( Closing )
inilah yg paling menyenangkan bagi kedua belah pihak, baik agen asuransi ( karena tlh berhasil meyakinkan prospek utk memiliki asuransi) dan nasabah itu sendiri ( krn dgn sadar merencanakan kehidupan keuangannya satu langkah lebih maju…
H. Pelayanan ( service )
pejualan tidak berhenti sampai klosing saja ya.. tapi sebenarnya kita dituntut memeberikan pelayanan purna jual kepada nasabah…
namun yg perlu kita syukuri adalah biasanya jika nasabah puas dengan pelayanan kita dan attitude serta kejujuran kita, tidak menutup kemungkinan terbuka peluang kita mendapatkan referensi dari nasabah kita tersebut…
SETELAH mendapat kan referensi itulah maka siklus penjualan diulang dari awal.. :-)
menyenangkan bukan bisnis ini.. kita bisa bertemu dgn banyak pribadi2 yg menyenangkan yg bisa mengantarkan kita pada impian kita.. tapi ingat… dengan melayani lebih, kita akan mendapatkan lebih dari apa yang kita pernah rencanakan